Si Choklet Vanilla Si Choklet Vanilla

Jumaat, 24 Februari 2012

suara hatiku tentang jiwa itu

Suara Hati Ku Tentang Jiwa Itu

Apakah dalam JIWA itu tidak pernah terbit rasa kasihan , rasa bersalah atau sedikit mahu untuk merendahkan EGO nya ? Apa mungkin jiwa itu tidak pernah diuji dengan hebat ? Apa mungkin jiwa itu tiada pernah merasa berat atau mungkin sedikit rasa penat dengan apa yang dia buat ?

Tidakkah rasa bersalah mengetuk pintu hatinya ataukah sudah pintu itu tertutup rapat untuk jiwa itu merasai rasa - rasa yang sering mengundang hiba ?

Sungguh angkuh jiwa itu , hingga bisa melukakan hati dengan tingkah dan bicara yang diluahnya.
Alangkah petah jiwa itu berbicara tentang pincangnya perasaan hati hingga tiada jiwa itu menyedari setiap bait tuturnya itu adalah pantulan dari jiwanya jua. 




Yang tegar menegakkan kata jiwanya itu betul berbanding hati orang lain. Yang kononnya lantang mempertahankan hak jiwanya untuk berbicara namun dalam masa sama dia menafikan suara hati disekelilingnya yang perlu didengari , dihormati dan dilindungi.

Bicara apakah itu sehingga membuatkan hati ini berdetik , muak mendengar segala apa yang diluahkannya.
Tiap langkah , tiap tingkah tidak seiring dengan lontaran kata - katanya. Mencari hati apa sebenarnya isi jiwa itu , lantaran bunyinya bagai omong dibiarkan kosong.

Bertanya aku , mengapa begitu sudahnya jiwa itu ? Mungkinkah cahaya kebenaran atau sinar kebahagiaan itu semakin kelam menembusi jiwa ?

Betapa pun terlalu mahu aku mengatakan tentang suara hati yang ingin hati suarakan , siapalah hati untuk mengubah arah tuju jiwanya , apalah hak hati untuk meningkah lantang bicara jiwanya , apalah kemampuan hati melainkan terus berharap moga - moga jiwa itu akan jaga dan sedar tentang kekalutan yang sendiri dicipta olehnya.

Agar saja , jiwa itu tidak terus hanyut atau akhirnya tenggelam kelemasan dalam kesilapan yang terhasil dari kesombongan & kebodohan yang berkekalan.

Aku ; bertanya pada hatiku , salahkah aku menyuarakan suara hatiku ? Cukup adilkah aku dengan penilaianku tentang kekurangan dan kelemahan jiwa itu ? Sungguh , aku tiada daya menyimpan suara hati ini kerana cuma hati aku ini yang tahu betapa ia sulit untuk diluah namun sangat perit untuk terus disimpan jadi rahsia 



Moga - moga Dia , mengampuniku dengan keterlanjuran hati ku bersuara tentang jiwa ciptaanNya , moga - moga Dia mahu memberi nikmat KETENANGAN dalam hati ini yang sering dicarik & dirobek oleh jiwa KAYU itu.





Tiada ulasan: